Peter Gontha Tekankan Era Kapitalisme Pengawasan di Forum Road to Islamic Digital Transformation 2025
Peter F Gontha.-DOK.UINJAKARTA-
JURNALISID.COM --– Peter F Gontha, Komisaris Independen Indonesia Business Trade Solution (IBTS) dan tokoh terkemuka dalam inovasi teknologi, menekankan pentingnya mempersiapkan generasi muda menghadapi realitas ekonomi digital yang semakin terhubung dan terawasi.
Dalam acara Road to Islamic Digital Transformation Forum 2025, Peter Gontha membawakan topik utama bertajuk 'Era Kapitalisme Pengawasan: Menavigasi Ekonomi Digital dan Diplomasi'.
"Kita hidup di dunia yang semakin terhubung dan diawasi, di mana data menjadi kekuatan utama. Pendidikan tinggi harus mempersiapkan mahasiswa untuk memahami dan menavigasi realitas ini, sehingga mereka bisa memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan daya saing ekonomi global," paparnya.
BACA JUGA: UIN Jakarta dan IBTS Dorong Implementasi Digitalisasi Sektor Pendidikan Tinggi
Peter juga menggarisbawahi peran penting universitas dalam membentuk mahasiswa menjadi generasi yang siap menghadapi tantangan era digital. Ia menyatakan bahwa kolaborasi antara dunia pendidikan, pemerintah, dan sektor swasta akan sangat menentukan keberhasilan Indonesia dalam bersaing di kancah global.
Acara yang digelar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini merupakan kolaborasi antara UIN Jakarta dan IBTS, yang ditandai dengan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) sebagai langkah konkret dalam mengintegrasikan digitalisasi di sektor pendidikan tinggi.
Kegiatan ini dibuka oleh sambutan dari Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, serta sejumlah tokoh penting yang menjadi pembicara dalam talkshow, di antaranya Peter F Gontha, yang membawakan topik menarik tersebut.
BACA JUGA: Prodi Jurnalistik UIN Jakarta Gelar Sekolah Kebangsaan Tular Nalar Mafindo
Sejumlah tokoh nasional di berbagai bidang juga turut hadir, di antaranya Dodi S Abdulkadir (Managing Partner MR & Partners dan Presiden Komisaris IBTS), Slamet Aji Pamungkas (Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian), Rosa Permata Sari (Direktur Strategi Bisnis PT PGN Tbk), Siti Nur Azizah Ma'ruf Amin ( Ketua Umum Perhimpunan Saudagar Muslimah Indonesia), Fithra Faisal
(Economist Samuel Sekuritas Indonesia dan Dosen FEB UI), Sigit PW Jarrot (Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasiona, Masyarakat Telematika/Mastel), Muhammad Arif (Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia/APJII), Sandiman (Ahli Muda Badan Siber dan Sandi Negara/BSSN), M Ismu Hadi, serta CEO IBTS dan Mr & Partners Legal and Business Consulting Group, yang sekaligus bertindak selaku moderator, Poppy Zeidra.
BACA JUGA: Jejak Betawi dalam Goresan Lukisan Sarnadi Adam, Kental Suasana Kehidupan Jakarta
"Transformasi digital di perguruan tinggi adalah fondasi penting bagi masa depan ekonomi global. Kolaborasi ini bertujuan menciptakan ekosistem pendidikan yang adaptif dan berkelanjutan, dengan strategi komunikasi yang terintegrasi sehingga kita bisa melahirkan lulusan yang mampu bersaing di era digital," ujar Poppy.
Sementara itu, Dodi Abdul Kadir menambahkan, kerja sama ini merupakan bentuk komitmen IBTS untuk memastikan bahwa pendidikan tinggi Islam tidak tertinggal dalam revolusi digital.
"Dengan dukungan teknologi, kita bisa membangun fondasi yang kuat untuk pendidikan yang relevan di masa depan," tutupnya. (Ant)
Sumber: uin jakarta