Pecah Ban Picu Risiko Kecelakaan Kendaraan Niaga di Jalan Tol, Hankook Bagikan Langkah Pencegahan

Pecah Ban Picu Risiko Kecelakaan Kendaraan Niaga di Jalan Tol, Hankook  Bagikan Langkah Pencegahan

Ban Hankook AH30 untuk kendaraan niaga.-DOK.HANKOOK-

JurnalisID - Kendaraan niaga seperti bus dan truk sering mengalami pecah ban saat melaju di jalan tol. Kelebihan muatan serta kondisi ban yang sudah tidak prima kerap menjadi penyebabnya. 

Baru-baru ini, sebuah truk bak terbuka bermuatan ratusan ekor ayam mengalami kecelakaan tunggal akibat pecah ban, Sabtu (14/9). Truk itu terguling dan melintang di ruas tol Jombang-Mojokerto, Jawa Timur, Kilometer 685 +500 A.

Ahmad Juweni, National Sales Manager TBR (Truck and Bus Radial) PT Hankook Tire Sales Indonesia, menyorot pentingnya langkah-langkah pencegahan untuk meningkatkan keselamatan berkendara. 

Menurutnya, pecah ban bukan hanya masalah teknis, tetapi juga merupakan isu keselamatan yang bisa berdampak luas, karena ketika ban meledak di tengah perjalanan, risiko kecelakaan yang melibatkan kendaraan lain meningkat secara signifikan.

Hankook Tire, perusahaan ban global asal Korea Selatan, menjabarkan beberapa langkah mengantisipasi pecah ban bagi kendaraan niaga di jalan tol.

Baca juga: Hankook Tire Raih Penghargaan pada Hari Jadi Kabupaten Bekasi ke-74

- Sesuaikan beban muatan 

Beban muatan yang melebihi kapasitas sering kali menjadi penyebab utama pecah ban di jalan tol. Ahmad menjelaskan bahwa setiap ban memiliki spesifikasi tertentu untuk menopang beban maksimal. Muatan yang melebihi spesifikasi akan meningkatkan risiko kerusakan hingga pecah ban.

Untuk mengetahui kapasitas angkut ban, pengguna dapat memeriksa indeks beban yang tertera pada dinding samping ban. Misalnya, ban Hankook 1100R20 AH30 memiliki indeks beban 150/147, yang artinya ban ini mampu menopang beban 3.350 kilogram per ban untuk roda depan (steer), dan 3.075 kg per ban jika dipasangkan pada ban ganda, dengan tekanan angin 120 psi.

Jika terpaksa membawa muatan yang melebihi spesifikasi ban, usahakan untuk menyesuaikan tekanan angin dan mengurangi kecepatan guna menjaga kendali kendaraan. Namun, sebaiknya hindari muatan berlebih karena dapat merusak performa ban dan meningkatkan risiko kerusakan.

- Periksa tekanan angin

Tekanan angin yang tidak sesuai muatan akan menurunkan performa ban dan menyebabkan kerusakan. Kekurangan tekanan angin dapat mengakibatkan defleksi berlebih, yaitu kondisi di mana dinding samping ban menekuk atau melengkung secara berlebihan saat berkendara. Hal ini menghasilkan panas yang berlebih dan melemahkan lapisan ban, sehingga meningkatkan risiko pecah. 

Perbedaan tekanan angin pada ban ganda juga berbahaya. Ban dengan tekanan lebih rendah akan mengalami gesekan berlebih dan cepat aus, sementara ban dengan tekanan lebih tinggi dapat pecah akibat beban yang tidak merata. Oleh karena itu, pengendara disarankan untuk rutin memeriksa tekanan ban sebelum perjalanan, atau setidaknya setiap dua minggu.

- Lakukan perawatan rutin 

Sumber: pt hankook tire sales indonesia