Bikin Warga Resah, Patung Seksi Marilyn Monroe Akhirnya Dipindahkan

Bikin Warga Resah, Patung Seksi Marilyn Monroe Akhirnya Dipindahkan

Patung Marilyn Monroe di Palm Springs, AS.-Instagram-

JurnalisID - Masih ingat foto ikon Hollywood Marilyn Monroe yang seksi dengan roknya yang nyaris terbuka karena tertiup angin? Nah, patung sang artis legenda itu ternyata juga membuat resah penduduk di Palm Springs dan pengunjungnya.

Patung kontroversial itu pun akan dipindahkan dari kota itu setelah menimbulkan keributan. Patung setinggi 26 kaki atau 7,9 meter ini memperlihatkan kembali adegan terkenal dari film 1955 'The Seven Year Itch', di mana gaun Monroe mengembang saat berdiri di atas kisi-kisi kereta bawah tanah Kota New York.

Dikutip dari laman Business Insider, patung yang diberi nama Forever Marilyn ini akan dipindahkan ke tempat lain dalam batas Downtown Park.

"Dewan Kota sangat senang telah menemukan solusi yang memuaskan untuk masalah ini, yang telah memecah belah banyak orang di komunitas kami," kata Wali Kota Jeffrey Bernstein dalam sebuah pernyataan.

Patung itu telah menjadi topik kontroversial sejak dikembalikan ke Palm Springs pada 2021, dengan beberapa penduduk setempat berpendapat bahwa patung itu tidak pantas dan seksis.

Patung tersebut saat ini berada di tepi taman, di sebelah Museum Seni Palm Springs. Dibuat pada 2011 oleh pematung Seward Johnson, patung ini telah dipamerkan di sejumlah lokasi di seluruh AS, serta di Australia.

Karya seni tersebut dibeli seharga UA$1 juta atau sekitar Rp15,9 miliar oleh grup pariwisata PS Resorts yang berbasis di Palm Springs pada 2020, menurut laporan Art Newspaper.

Pengembalian patung Marilyn pada 2021 disambut dengan protes, dengan hadirin yang membawa plakat bertuliskan 'Ini bukan nostalgia, ini kebencian terhadap wanita' dan 'Marilyn ada di mana saja kecuali di sini'.

"Patung Marilyn Monroe setinggi 26 kaki ini dirancang agar pengunjung dapat berjalan di antara kedua kakinya, melihat ke dalam gaunnya, dan mengambil gambar selangkangan atau bokongnya untuk bersenang-senang," kata Emiliana Guereca, pendiri Women's March Foundation, dalam sebuah pernyataan pada saat itu, menurut CBS News.

"Itu seksis, eksploitatif, dan misoginis. Bahkan saat meninggal, Marilyn tidak merasa tenang," imbuhnya. (Ant)

Sumber: