Piutang Pembiayaan yang Dikelola Adira Finance Capai Rp57 Triliun, Tumbuh 7% hingga September 2024

Piutang Pembiayaan yang Dikelola Adira Finance Capai Rp57 Triliun, Tumbuh 7% hingga September 2024

Direktur Adira Finance Dewa Made Susila (tengah).-DOK.ADIRA-

Melalui program ini, Adira Finance menghadirkan FPR dengan tiga pilar utama, yaitu peningkatan ekonomi pasar, community engagement, dan sustainability program. 

Melalui sinergi antara Adira Finance dan pengelola pasar, pedagang, pemerintah, serta masyarakat, pasar rakyat diharapkan dapat bertransformasi menjadi pusat kegiatan ekonomi yang modern, efisien, dan inklusif. 

Selain itu, Adira Finance menyelenggarakan Program Umrah Untuk Sahabat (14-23 Oktober 2024), sebagai wujud apresiasi perusahaan terhadap pelanggan yang telah setia selama lebih dari 3 dekade. 

Melalui program ini, perusahaan tidak hanya menyediakan solusi keuangan, tetapi juga mewujudkan impian pelanggan untuk beribadah ke Tanah Suci. Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk senantiasa mendukung kesejahteraan finansial dan holistik pelanggan.  

"Dari sisi keuangan, perusahaan membukukan total pendapatan mencapai Rp7,5 triliun, naik sebesar 9% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Sementara itu, total beban meningkat sebesar 18% yoy menjadi Rp6,1 triliun pada kuartal III-2024. Peningkatan pada beban disebabkan naiknya biaya pendanaan dan biaya kredit. Dengan demikian, laba bersih perusahaan setelah pajak dicatatkan sebesar Rp 1,1 triliun atau mengalami penurunan sebesar 17% yoy. Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) perusahaan masing-masing tercatat menjadi sebesar 5,7% dan 13,5%," kata Sylvanus Gani Mendrofa, Direktur Keuangan Adira Finance. 

BACA JUGA: Adira Finance Bareng Mitra Strategis Gelar Festival Pasar Rakyat 2024

Dari sisi pendanaan, perusahaan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaan baik melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan perusahaan induknya, Bank Danamon, dan memperoleh pinjaman eksternal dari bank (baik bank dalam negeri maupun luar negeri) dan pasar modal (obligasi lokal dan sukuk mudharabah). 

Per posisi September 2024, Pembiayaan Bersama mewakili 48% dari piutang yang dikelola. Sementara itu, total pinjaman perusahaan pada 

September 2024 meningkat sebesar 24% yoy menjadi Rp19,2 triliun, terdiri dari pinjaman bank (dalam negeri dan luar negeri) dan obligasi & sukuk masing-masing berkontribusi 66%:34%. Hasilnya, gearing ratio sebesar 1,9 kali pada September 2024. 

Pada Oktober 2024, Perusahaan telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VI Adira Finance Tahap IV Tahun 2024 sebesar Rp 2,0 triliun dengan oversubscribe 2,3 kali. Selain itu, perusahaan berhasil mempertahankan peringkat internasional Baa1/stable dari Lembaga Pemeringkat Internasional Moody’s atau satu tingkat diatas peringkat negara Republik Indonesia. 

Diharapkan peringkat ini dapat memperkuat kemampuan perusahaan untuk mengakses sumber pendanaan yang lebih kompetitif baik dalam negeri maupun luar negeri. (Asl)

 

Sumber: adira finance