Digitalisasi Proses Klaim Sangat Berperan Penting bagi Industri Asuransi di Masa Depan
Talkshow yang diselenggarakan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia, 24 Juli 2024.-Istimewa-
JurnalisID - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) bersama dengan PT Asuransi Perisai Listrik Nasional (PLN Insurance), PT Jasaraharja Putera, dan e-Centrix menyelenggarakan seminar bertajuk pentingnya kehadiran digitalisasi dalam proses bisnis Asuransi.
Dalam seminar ini, Presiden Direktur PLN Insurance Hirmas Fuady menyebut bahwa digitalisasi bukan hanya berfungsi untuk meningkatkan pelayanan, melainkan untuk mengatasi masalah-masalah penipuan dalam proses klaim selama ini.
"Selain bertujuan meningkatkan pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan, digitalisasi merupakan salah satu upaya dan saran bagi industri asuransi untuk dapat meminimalisasi fraud. Itulah mengapa, industri kita harusnya memandang penting digitalisasi ini agar nantinya kami para pelaku dapat mengunggulkan kualitas masing-masing pelayanan, bukan melainkan perang tarif antar anggota," katanya saat acara AAUI Talkshow pada 24 Juli 2024.
Dengan adanya data dan historis data, Hirmas menjelaskan potensi terjadinya penipuan dalam proses klaim dapat diminimalisasi. Namun, dia menekankan bahwa proses digital akan membantu dalam menganalisis data, sedangkan pada keputusan akhir untuk menentukan akan tetap diambil oleh manusianya.
"Sebenarnya kehadiran dari Artificial Intelligence (AI) hanya sebagai alat untuk membantu menganalisis," ungkapnya.
Di sisi lain, Direktur eCentrix Agung Susanto, selaku penyedia sistem transformasi teknologi, menyebut inti dari proses bisnis asuransi umum tentu masih perlu melibatkan pengembangan dan pemberian harga produk, underwriting risiko, pengelolaan polis dan klaim secara digital, kepatuhan pada peraturan, serta terus menjaga hubungan baik dengan pelanggan (customer relationship).
Oleh karena itu, Agung selaku narasumber dalam acara ini juga menuturkan bahwa e-Centrix juga saat ini telah mengembangkan sistem Customer Relationship Management (CRM) yang mana sistem ini mampu mengelola data pelanggan serta akan menambah pelayanan yang mudah bagi pelanggan di industri asuransi.
"Selain itu, memberikan personalisasi interaksi dengan pelanggan, serta menyediakan analitik prediktif yang memudahkan proses klaim baik untuk agen asuransi maupun pelanggan," ujarnya.
Berdasarkan data yang dikutip pada Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) untuk kuartal I-2024, nilai klaim yang dibayarkan melalui kanal digital mencapai Rp96 miliar. Adapun porsinya baru sekitar 0,83% dari total klaim industri asuransi umum yang mencapai Rp11,56 triliun pada kuartal I-2024. Ini artinya proses digitalisasi masih jauh untuk dapat mempermudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan yang mudah dan cepat. (Atn)
Sumber:
