Indahnya Paku Tanduk Rusa Tawarkan Omset Puluhan Juta Rupiah

Indahnya Paku Tanduk Rusa Tawarkan Omset Puluhan Juta Rupiah

Tanaman hias paku tanduk rusa tawarkan omset puluhan juta rupiah-AstraPay-

JurnalisIDDunia tanaman hias semakin diperkaya dengan kehadiran Platycerium, yang juga dikenal sebagai paku tanduk rusa (staghorn fern).

Tanaman unik dengan bentuk eksotis tersebut telah menarik perhatian para pecinta tanaman di seluruh dunia. Dikenal karena daunnya mirip tanduk rusa, tumbuhan ini telah menjadi tren dalam desain taman dan hiasan dinding.

Aneka tanaman keluarga platycerium tersebut beberapa waktu lalu ikut disajikan, dalam kegiatan AstraPay Sanur Festival 2023, yang diselenggarakan di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Bali.

Tanaman yang biasa tumbuh di daerah tropis itu disajikan dalam rupa kontes tanaman hias, dengan puluhan aneka rupa platycerium yang dipajang di salah satu sudut area hajatan tahunan Sanur itu.

Platycerium berasal dari keluarga Polypodiaceae dan memiliki lebih dari dua ratus spesies dan banyak ditemukan di wilayah Asia, Australia, dan pulau-pulau Pasifik.

Nama "Platycerium" berasal dari bahasa Yunani, di mana "platys" berarti lebar dan "cerium" berarti tanduk, mengacu pada bentuk daunnya yang khas seperti tanduk rusa.

Kepopulerannya sebagai tanaman bukan hanya karena bentuknya yang unik, melainkan juga nilai jual yang menguntungkan.

Seperti dikatakan salah satu pengunjung sekaligus pengoleksi platycerium, Kadek Nandika. Dia mengaku sangat menggemari tanaman hias.

Mahasiswa Jurusan Pertanian, Universitas Warmadewa itu mengungkapkan, salah satu koleksi platycerium yang ia miliki masuk di dalam kontes tanaman hias tersebut.

Dari seluruh tanaman hias yang ada, jenis tanduk rusa ini yang menjadi favoritnya. Tak hanya bentuknya bagus dan unik, juga punya nilai jual sangat menguntungkan dan cenderung stabil.

Tidak seperti tanaman pada umumnya, yang memiliki nilai jual tinggi pada saat sedang trend saja,” kata remaja dengan panggilan Nandika.

Tidak hanya hobi, Nandika juga mengatakan hasil koleksi yang ia miliki juga dijadikan bisnis. Melalui bisnis itu, Nandika sudah bisa mendapat omset Rp50 juta perbulan.

“Harga jual dari tanaman platycerium ini sangat bagus. Anaknya saja berkisar Rp 250 ribu sampai dengan Rp 3 juta. Kalau sudah dewasa harganya bisa sampai puluhan juta rupiah,” kata remaja yang memiliki lebih dari seratus koleksi tanaman platycerium.

Salah satu alasan utama kepopuleran platycerium adalah bentuk daunnya yang unik dan mencolok. Tanaman ini memiliki dua tipe daun utama, yakni sterile fronds dan fertile fronds.

Sterile fronds berfungsi sebagai alas untuk menopang dan melindungi tanaman, sementara fertile fronds mengandung spora untuk reproduksi.

Sterile fronds platycerium memiliki bentuk yang lebar, datar, dan menyerupai cangkang, dengan bagian bawahnya yang licin dan berwarna perak.

Daun ini biasanya menempel pada pohon atau batu. Inilah yang memberi kesan tanduk rusa yang elegan. Sementara fertile fronds berbentuk menyerupai daun bunga, punya warna lebih cerah daripada sterile fronds.

Terkait perawatannya, dikenal relatif mudah. Tanaman ini lebih suka tumbuh di tempat teduh atau setengah teduh dengan kelembaban yang tinggi.

Penyiraman secara teratur dan pemupukan berkala membantu menjaga kesehatan tanaman ini. Tanaman ini tak perlu media tanam dalam bentuk pot. Biasanya ditanam pada potongan serat kelapa, atau pohon yang diperkuat dengan jaring atau gantungan khusus.(Jur-01)

Sumber: