Kuy Gasskeuuun, Kenakan Helm yang Tepat Supaya Motoran Semakin Aman dan Nikmat
Ilustrasi-Instagram-Instagram
JurnalisID – Undang-undang lalu lintas menjelaskan, helm menjadi satu perlengkapan vital dari sekian banyak perlengkapan ketika berkendara motor.
Bahkan kini helm tak hanya sekadar melindungi kepala, melainkan juga sebagai identitas bagi penggunanya ketika melakukan motoran.
Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana mengatakan, helm selain bagian penting berkendara, juga memiliki ragam unsur yang dapat mempertegas identitas.
“Bukan cuma bentuk variatif, unik dan menarik. Belakangan dari sisi harga, helm dengan banderol jutaan rupiah juga lazim ditemui di jalanan,” jelasnya.
Lebih jauh dikatakannya, pemilihan helm yang tepat juga menjadi satu faktor pendukung keselamatan. Untuk itu diperlukan pemahaman terkait pemilihan helm bagi pengendara.
Sebut saja mulai dari mencocokan dengan jenis motor, hingga pemilihan model sesuai tujuan berkendara, apakah turing, offroad atau harian.
“Lewat pemilihan yang tepat, selain menopang sisi keselamatan, dapat dipastikan kegiatan berkendara motor juga semakin nyaman”, tukasnya. Adapun mengenai varian helm sesuai peruntukkan penggunaannya adalah sebagai berikut:
1. Full face
Sesuai nama, helm ini menutup sempurna seluruh kepala hingga wajah. Untuk optimalisasi perlindungan saat terjadi kecelakaan. Biasanya digunakan oleh pengguna motor sport.
Menutup kepala, wajah, rahang, dagu, pipi dan sebagian leher, helm ini juga pilihan terbaik berkendara jauh. Walau terkesan pengap dan gerah, beberapa pabrikan helm telah berinovasi pada sistem ventilasi untuk kenyamanan.
2. Modular
Setipe dengan full face, jenis ini juga menutup seluruh bagian kepala dan wajah. Bedanya, ketika membuka visor bisa dilakukan dari bagian dagu hingga wajah. Sedangkan full face hanya bagian visor atau kacanya saja.
helm modular cenderung mempermudah kegiatan menelepon atau sekadar minum saat perjalanan. Disebut menjadi salah satu helm favorit penggemar turing, dan banyak dipakai penyuka adventure. Biasanya bobotnya lebih berat dibanding helm kebanyakan, membuatnya kerap dihindari pengendara motor harian.
3. Open face.
Memiliki bagian terbuka. Meski melindungi kepala, bagian wajah masih rentan cedera jika terjadi kecelakaan. Pengendara motor berselera old school, custom, dan klasik sering memilih helm ini guna mempertegas identitas.
“Tidak disarankan penggunaan helm ini buat turing dan offroad. Memang kesannya santai, tapi keselamatan dan kenyamanan jadi alasan utama. Untuk aktifitas harian, helm ini jelas lebih simpel”, ujarnya.
4. Offroad
Punya bentuk paling beda, diperuntukkan penggemar trabasan atau trail. Masuk kategori helm full face, tapi pada bagian wajah, pelindung mulut dan dagu lebih maju.
Umumnya pengguna helm ini gunakan kaca tambahan, semacam google, sebagai pelindung mata dan sebagian wajah.
helm offroad pada bagian sisinya terlihat lebih ramping, serta memiliki pelindung semacam kanopi di depan untuk melindungi terpaan sinar matahari.
Karena peruntukkannya khusus kegiatan offroad, helm ini dipastikan tidak nyaman untuk dipakai harian atau turing motor sport.
Sani tambahkan, selain model, ada beberapa komponen pada helm yang juga mempengaruhi faktor kenyamanan.
“Kaca helm, adalah bagian yang tidak bisa disepelekan. Pemilihan kaca bening atau gelap juga perlu diperhatikan, untuk menentukan waktu berkendara terang atau gelap,” tuturnya.
Tak ketinggalan inovasi mengatasi kabut atau fog pada visor saat hujan. Dan tambahan alat komunikasi antar sesama pengendara. “Terutama buat yang doyan turing, demi meningkatkan faktor keselamatan berkendara”, pungkas Sani.(Jur-01)
Sumber: