JURNALISID.COM - Di tengah urgensi global menuju industri rendah karbon, Indonesia Energy & Engineering (IEE) Series 2025 kembali mengangkat tema 'Sustainability for Industrial Transformation'. Tema ini menjadi jawaban atas tantangan pembangunan dan transisi energi nasional, dengan membawa semangat integrasi antara teknologi inovatif, regulasi tangguh, serta kolaborasi antara regulator, industri, dan pelaku usaha.
Melalui rangkaian IEE Series 2025, Pamerindo Indonesia selaku penyelenggara menegaskan bahwa keberlanjutan bukan lagi sekadar tujuan, melainkan katalis utama yang mendorong transformasi industri secara menyeluruh. Kebutuhan akan inovasi teknologi yang mendukung keberlanjutan transformasi industri semakin mendesak seiring pesatnya pembangunan nasional.
Data menunjukkan sektor konstruksi Indonesia tumbuh rata-rata 5–6 persen per tahun, sementara populasi perkotaan diproyeksikan mencapai 65 persen pada tahun 2050. Pertumbuhan ini menuntut solusi yang lebih efisien, rendah emisi, dan ramah lingkungan agar pembangunan infrastruktur dapat berjalan selaras dengan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Melalui IEE Series 2025, berbagai teknologi mutakhir seperti alat berat bertenaga listrik, material rendah karbon, dan sistem manajemen sumber daya yang cerdas dihadirkan untuk menjawab tantangan tersebut, sekaligus mendukung target pembangunan berkelanjutan Indonesia.
BACA JUGA:IEE Series 2025 Resmi Dibuka, Construction & Engineering Week Hadirkan Pameran Industri Strategis
“Melalui inovasi, kolaborasi, dan ruang komunikasi terkait perkembangan teknologi, regulasi serta isu nasional, kami berharap IEE Series menjadi ajang internasional yang mempertemukan teknologi global dengan kebutuhan Indonesia. Pameran ini adalah platform nyata untuk menciptakan industri hijau, memperkuat pembangunan yang lebih berkelanjutan, serta mendukung misi Net Zero Emissions 2060,” ungkap Country Manager Pamerindo Indonesia, Lia Indriasari, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (11/9/2025).
Pada 10–13 September 2025, Construction & Engineering Week menghadirkan lima sektor utama yaitu, konstruksi, material bangunan, beton & teknologi, pengelolaan air dan limbah, serta manajemen bencana dan perlindungan sipil. Seluruhnya terwakili dalam pameran Construction Indonesia, Concrete Show South-East Asia, Building Systems & Automation Indonesia, Water Indonesia, serta ADEXCO (Asia Disaster Management & Civil Protection Expo & Conference). Diikuti lebih dari 600 perusahaan dari 40 negara, pekan pertama ini dipenuhi oleh berbagai inovasi teknologi untuk mendukung transformasi industri berkelanjutan.
Bisa dilihat secara mudah oleh masyarakat Jakarta, area main outdoor JIExpo Kemayoran di minggu pertama ini dipenuhi dengan berbagai variasi alat berat mulai dari mini excavator, wheel loader, industrial lift, hingga truk pendukung konstruksi seperti dump-truck maupun firefighter.
Berbagai brand ternama alat berat dan kendaraan niaga menghadirkan inovasi terbarunya yang menekankan efisiensi energi dan keberlanjutan selama dua pekan pelaksanaan pameran. Di area main outdoor ini, pengunjung dapat menyaksikan langsung deretan produk unggulan dari United Tractors bersama Triatra, Gaya Makmur Tractors & Gaya Makmur Mobil, Altrak 1978 & Berca Mandiri Perkasa, Zoomlion Indonesia Heavy Industry, Traktor Nusantara, Aver Asia, Equipindo Perkasa, SDLG Indonesia Machinery, Sunhunk - Daswell, Mercedes-Benz Truck (DCVI), MC Group-Shacman hingga Hexindo.
BACA JUGA:Terbesar se-Asia Tenggara, IEE Series 2025 Percepat Transformasi Industri Berkelanjutan
Sejumlah brand tersebut memperkenalkan EV Truck, EV Wheel Loader dan EV Crawler Excavator hingga Dump Truck berbahan bakar bio-diesel. Unit-unit tersebut dihadirkan sebagai unit yang lebih ramah lingkungan dan berkontribusi pada pengurangan emisi karbon di sektor konstruksi. Di hari kedua IEE Series 2025 ini pun Hexindo pertama kalinya meluncurkan unit EV Truck mereka di pasar Indonesia, yaitu eAUMAN C, sebagai produk EV pertama mereka.
Kehadiran berbagai teknologi ini menjadi bukti nyata komitmen industri dalam mendukung target pembangunan berkelanjutan Indonesia, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana sektor alat berat juga tengah bertransformasi menuju solusi yang lebih hijau.
Perwakilan salah satu peserta pameran di area indoor, yaitu Prysmian, penyedia eco cable global, juga memperkenalkan teknologi E-Path (Eco Cable Pathway), yang dirancang untuk mengurangi jejak karbon, menghitung kadar CO₂, serta menggunakan material daur ulang.
Meski permintaan di Indonesia masih terbatas, eco cable merupakan inovasi teknologi yang penting di tengah tren pembangunan yang mengincar sertifikasi Green Building. Peserta pameran lainnya, Supreme Cable, juga membawa inovasi teknologi dengan menghadirkan solar cable—kabel penghubung panel surya ke inverter dengan konduktor berlapis tin untuk mencegah korosi, serta turbin angin yang fleksibel dan tahan cuaca ekstrem.
BACA JUGA:Data Center Asia Indonesia Bakal Debut di IEE Series 2025